Selasa, 19 Mei 2009

Yang Hilang Jadi Pelajaran

Kemarin, daku kehilangan benda-benda yang cukup berharga. Dua buah HP, satu punyaku, satu punya adikku berserta SIM dan STNK kendaraan. Benda-benda yang diamanahkan padaku untuk dijaga dengan baik, atas kelalaianku hilang karena jatuh di jalan entah dimana.
Merasa bersalah adalah perasaan yang muncul, berikutnya merasa menyesal karena kesalahanku tentu saja. Lalu merasa sedih karena aku kehilangan beberapa hal yang penting, banyak hal di dalam HP itu, nama dan kontak orang-orang penting terlebih surat-surat spt SIM dan STNK. Tapi kata suamiku, menyesali kejadian itu tidak boleh. Apa-apa yang sudah terjadi itu pasti atas ijin Allah, jadi apapu itu mesti dikhlaskan. Kalo nggak ikhlas, maka itulah bisikan setan. Maka daku berusaha mengikhlaskannya, tentu saja dengan tetap berusaha agar sekarang, aku mesti lebih berhati-hati lagi dalam menjaga barang-barang...
Satu lagi, selepas terjadinya peristiwa hilang ini, ada nasehat yang teringat bahwa kalo punya barang hilang, mungkin aja ibadah infaqnya kurang. Hmmm...Ya, ini satu pelajaran lagi. Berinfaq yang istiqomah, agar harta benda kita barokah...agar kita terhindar dari ancaman Allah.
Ancaman yang dramatis ditujukan kepada siapa saja yang tidak mau berinfaq dijalan ‎Allah, kita bisa baca dalam surat al-Taubat ayat 34, yang artinya :” … dan orang–orang yang ‎menyimpan emas dan perak dan tidak mengeluarkan infaq di jalan Allah, maka ‎beritakanlah kepada mereka akan azab yang pedih. [Yaitu] pada hari yang dipanggang ‎‎[harta-harta] itu atas neraka jahannam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan ‎punggung mereka [seraya dikatakan] kepadamereka : itulah harta bendamu yang kamu ‎timbun untuk dirimu sendiri; lantara itu rasakan [akibat] dari apa yang kamu timbun itu”. ihhh ngeri...
Satu tuntunan Qur'an tentang infaq dituliskan begitu indah. Ayat tentang infaq dibawah ini menjalaskan pertambahan rezki yang diberikan Allah ‎kepada para dermawan yang artinya : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya ‎dijalan Allah adalah ibarat sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangki, pada setiap ‎tangki terdapat 100 biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan ‎Allah Mala Luas, Maha Mengetahui.”‎ (QS. Al Baqoroh :261)
Jadi...infaq...infaq...infaq...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar