Rabu, 20 Mei 2009

Syair untuk Istri

Untuk Istri
Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,

Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setakwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf

Justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,

Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamu lah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan redha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justeru Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah,
yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah...

Amin.

Selasa, 19 Mei 2009

Yang Hilang Jadi Pelajaran

Kemarin, daku kehilangan benda-benda yang cukup berharga. Dua buah HP, satu punyaku, satu punya adikku berserta SIM dan STNK kendaraan. Benda-benda yang diamanahkan padaku untuk dijaga dengan baik, atas kelalaianku hilang karena jatuh di jalan entah dimana.
Merasa bersalah adalah perasaan yang muncul, berikutnya merasa menyesal karena kesalahanku tentu saja. Lalu merasa sedih karena aku kehilangan beberapa hal yang penting, banyak hal di dalam HP itu, nama dan kontak orang-orang penting terlebih surat-surat spt SIM dan STNK. Tapi kata suamiku, menyesali kejadian itu tidak boleh. Apa-apa yang sudah terjadi itu pasti atas ijin Allah, jadi apapu itu mesti dikhlaskan. Kalo nggak ikhlas, maka itulah bisikan setan. Maka daku berusaha mengikhlaskannya, tentu saja dengan tetap berusaha agar sekarang, aku mesti lebih berhati-hati lagi dalam menjaga barang-barang...
Satu lagi, selepas terjadinya peristiwa hilang ini, ada nasehat yang teringat bahwa kalo punya barang hilang, mungkin aja ibadah infaqnya kurang. Hmmm...Ya, ini satu pelajaran lagi. Berinfaq yang istiqomah, agar harta benda kita barokah...agar kita terhindar dari ancaman Allah.
Ancaman yang dramatis ditujukan kepada siapa saja yang tidak mau berinfaq dijalan ‎Allah, kita bisa baca dalam surat al-Taubat ayat 34, yang artinya :” … dan orang–orang yang ‎menyimpan emas dan perak dan tidak mengeluarkan infaq di jalan Allah, maka ‎beritakanlah kepada mereka akan azab yang pedih. [Yaitu] pada hari yang dipanggang ‎‎[harta-harta] itu atas neraka jahannam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan ‎punggung mereka [seraya dikatakan] kepadamereka : itulah harta bendamu yang kamu ‎timbun untuk dirimu sendiri; lantara itu rasakan [akibat] dari apa yang kamu timbun itu”. ihhh ngeri...
Satu tuntunan Qur'an tentang infaq dituliskan begitu indah. Ayat tentang infaq dibawah ini menjalaskan pertambahan rezki yang diberikan Allah ‎kepada para dermawan yang artinya : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya ‎dijalan Allah adalah ibarat sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangki, pada setiap ‎tangki terdapat 100 biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan ‎Allah Mala Luas, Maha Mengetahui.”‎ (QS. Al Baqoroh :261)
Jadi...infaq...infaq...infaq...

Anak Sering Ceroboh

Assalamualaikum,
Saya mau ceritakan kondisi anak saya yang suka ceroboh. Dia seringkali kehilangan barang, apalagi untuk yang kecil-kecil seperti pensil, penghapus, atau bolpoin. Mainan yang ada di rumah juga sering dirusak, meskipun dia bilang itu tidak sengaja. Saya juga kesulitan membantunya belajar menulis, karena tulisannya kadang-kadang tidak terbaca, kalau menyalin, satu atau dua huruf hilang, dan pensilnya juga sering patah. Yang paling menjengkelkan, dia sering menyenggol barang-barang, gelas berisi air tumpah, atau kalau naruh barang sering tidak pas sehingga terbanting ke lantai sehingga sering terjadi keributan di rumah. Saya sudah terlalu sering mengingatkannya untuk hati-hati, tapi tetap saja sulit untuk berubah. Kenapa ya dengan anak saya, apakah itu sebuah kelainan? Terimakasih (Ibu Ny)

Waalaikumsalam
Orangtua memang sering diuji kesabarannya lewat perilaku anak, mudah-mudahan Ibu Ny sabar..Amin. Sekilas dari cerita ibu, kemungkinan ananda mengalami gangguan memori visual, yaitu kemampuan untuk mengingat dalam memperlakukan benda. Sebenarnya itu bukan kelainan, sebab anak yang kemampuan intelektualnya bagus juga bisa mengalami masalah yang sama. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena kurangnya stimulasi lingkungan yang membentuk kemampuan tersebut. Artinya masalah kebiasaan, budaya, atau proses belajar waktu kecil maupun proses belajar di sekolah kurang merangsang pertumbuhan kemampuan tersebut. Faktor lain yang juga menyebabkan adalah keterampilan motorik halus terutama manipulasi di ujung jari yang kurang bagus. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan cara pegang pensilnya yang tidak stabil atau cara pegang sendoknya yang kurang pas. Selain itu bisa juga ditambah kontrol gerakan dan sistem keseimbangan yang kurang optimal. Anak seperti ini masih bisa dibantu dengan latihan keterampilan motorik halus dan terapi untuk meningkatkan kontrol postur.

Anak Dipukul, Trauma Nggak?

Assalamualaikum,
Saya punya anak usia 10 tahun yang sulit sekali mengendalikan keinginannya. Setiap kali menginginkan sesuatu, harus dituruti saat itu juga. Kalau tidak, dia bakal ngambek, nggak mau ngomong atau malah teriak-teriak sambil nangis, baik itu saat minta jajanan atau mainan. Saya tahu, sifat seperti itu tidak baik, dia harus belajar mengendalikan keinginannya. Makanya akhir-akhir ini, saya buat peraturan buat dia, uang saku saya batasi dan setiap kali perg ibelanja harus disepakati dulu di awal apa yang mau dibeli, tidak boleh minta macam-macam lagi. Apakah peraturan seperti ini salah? Beberapa hari yang lalu saya mengalami kejadian yang memalukan. Sewaktu di sebuah swalayan, dia marah karena tidak saya ijinkan mengambil makanan di luar kesepakatan. Dia teriak-teriak sampai orang satu swalayan melihat kita berdua. Saya tidak tahan, akhirnya saya cubit, saya pukul sampai diam. Saya jadi takut, apakah nanti dia tidak trauma dengan kekerasan yang sudah saya lakukan? Mohon pendapatnya, terimakasih.- Ibu Lyn

Waalaikum salam,
Setiap orangtua pasti berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya. Tetapi bukan berarti harus menuruti segala keinginannya. Alhamdulillah, ibu menyadari bahwa kita harus mendidik anak-anak untuk mengendalikan keinginan. Allah mengaruniakan hawa nafsu agar manusia dpat mengendalikannya. Apakah peraturan perlu dibuat? Ya, sangat perlu. Anak-anak perlu dikenalkan pada hukum sbeab akibat, jika melakukan ini akan berakibat itu. Jika tidak dibekali aturan, mereka akan semaunya sendiri dan pada akhirnya akan sulit berdaptasi di masyarakat yang penuh dengan aturan. Hanya saja proses menetapkan aturan perlu diperhalus, dengan cara dialog tentang apa harapan anak, harapan ayah-ibu, dan usaha untuk mempertemukan keduanya. Kesepakatan perlu dibangun, dan setelah itu dilaksanakan dengan konsisten. Pada awalnya mungkin terjadi masalah, anak yang terbiasa mendapat segala yang diinginkan tiba-tiba diberi peraturan-peraturan. Seperti yang ibu ceritakan, teriak-teriak di swalayan. Yah, di sini mungkin pengorbanan orangtua diperlukan seperti rasa malu dulihat orang, perasaan tega yang kadang membuat kita merasa bersalah, dan perang emosi dengan anak ketika harus melakukan kekerasan. Perlu digarisbawahi, bukan kekerasan tapi ketegasan. Jika anak bisa diberi konsekuensi dengan didiamkan atau dicuekin, mungkin tidak perlu sampai memukul. Namun jika itu sudah terlanjur terjadi, agar tidak terjadi trauma perlu dialog dengan anak. Setelah emosinya reda, ajak diskusi tentang alasan ketegasan tadi. Jelaskan pelan-pelan bahwa semua itu dilakukan untuk kebaikannya di masa depan.

Kok Sulit Konsentrasi Belajar?

Assamulaikum,
Ustadah anak saya sepertinya sulit konsentrasi. Kalau di kelas umek terus, nggak bisa diam. Kenapa ya kok bisa begitu, apa ada kelainan? Beberapa anak teman saya yang seperti ini dibawa ke dokter dan akhirnya diberi obat. Memang katanya bisa jadi lebih tenang, setidaknya kalau minum obat pagi hari bisa tahan sampai jam 12 siang. Apakah obat seperti ini tidak berbahaya kalau dikonsumsi terus menerus? Ada nggak terapi psikologi untuk meningkatkan konsentrasi yang bisa diberikan biar tidak perlu pakai obat?
Terimakasih. - Ibu Vyn

Waalaikumsalam
Konsentrasi anak ketika belajar di kelas maupun di rumah dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kondisi fisik, situasi emosi, situasi sosial, dan juga minat. Kita harus meneliti dulu sebab kesulitan konsentrasi, baru bisa memberikan saran, apakah perlu terapi, atau perlu obat, atau penanganan lain. Dari beberapa kasus yang pernah kami tangani, memang ada anak-anak dengan kesulitan konsentrasi. Jika tanda-tanda umek tersebut diteliti lebih lanjut, kemungkinan ada ketidaktuntasan sistem sensorik-motorik. Maka salah satu solusinya dalah dengan mengikuti terapi okupasi dengan pendekatan sensorik integrasi. Terapi dilakukan untuk menstimulasi tubuh agar mengatur regulasi diri lebih baik. Jadi tidak perlu obat untuk membuat anak tenang dan mudah berkonsentrasi.

Konsentrasi bisa dipengaruhi oleh situasi emosi. Beberapa anak memang tampak terlihat melamun ketika di kelas sehingga kelihatan sulit konsentrasi. Biasanya anak-anak melamun dua hal, antara berkhayal atas keinginan-keinginan yang belum tercapai atau kecemasan terhadap berbagai hal yang mereka takutkan. Terapi yang dilakukan tentu saja dalam rangka membantu mereka mengelola keinginan dan mengelola kecemasan. Terapi ini biasanya dengan program orangtua dan anak, tidak perlu obat juga.

Penggunaan obat mungkin saja perlu ketika kesulitan konsentrasi cukup parah, sebab obat dapat menstimulasi tubuh untuk mengatur sistem hormon yang membantu regulasi dalam tubuh. Setiap penggunaan obat tentu ada efek sampingnya dan setiap orang memberikan respon yang berbeda, bisa cocok bisa tidak cocok, bisa berbahaya bisa juga tidak. Jika memang berkenan menggunakan obat, sebaiknya tanyakan kepada dokter pemberi obat tentang kegunaan obat tersebut, dan galilah lebih detil efek samping yang mungkin didapat ketika mengkonsumsinya. Dokter punya kewajiban untuk menjelaskan semua itu.

Senin, 18 Mei 2009

Ayam Saus Asam Manis


Bahan:
ayam tanpa tulang, dipotong kecil-kecil
wortel, dipotong panjang
bawang bombay
nanas, dipotong kotak-kotak
tepung tapioka secukupnya


Bahan rendaman:
kecap asin sedikit
merica
garam
tepung kanji/tapioka sedikit aja

Bahan saus:
bawang putih
saus tomat botolan
saus cabe botolan (kalo suka pedas)
cuka
garam
gula
tepung tapioka/maizena

Cara:
rendam potongan ayam dalam saus rendaman selama 15 menit.
gulirkan ayam dalam tepung tapioka, goreng dalam minyak panas sampe matang. angkat.

Untuk saus:
campur saos tomat, cuka, air dalam mangkok.
tumis bawang putih, bawang bombai, wortel dengan sedikit minyak.
masukkan campuran saus, aduk2 hingga mendidih.
tambahkan garam dan gula sesuai selera. kentalkan dengan tepung yg sudah dilarutkan dengan sedikit air dingin.
Masukkan gorengan ayam, aduk2 sebentar.
Masukkan potongan nanas.
Sajikan.

Kamis, 14 Mei 2009

A Blog : Easy Reading but Fully Inspirative

Suamiku sayang...Puluhan orang di luar sana telah menikah, dengan berbagai lika-likunya masing-masing. Dan kita baru saja mulai, dan begitu bersemangatnya aku hari ini untuk menjalani hari-hari kita ke depan terutama setelah baca kisah di situs ini. Situs berisi tulisan seorang isteri dari suami yang begitu mengagumkan, seorang ibu dari dua anak yang hebat-hebat, seorang psikolog juga..tapi kayaknya sekarang konsen jadi ibu rumah tangga.

http://cikicikicik.multiply.com/

Rabu, 13 Mei 2009

Pahala Terakhir Seorang Isteri

“Peristiwa yang menimpa diri saya kira-kira dua tahun yang lalu sering datang menggangu ketenangan saya. Saya selalu teringat dan masih belum dapat memaafkan kesalahan yang telah saya lakukan. Kesalahan yang disangka ringan, tetapi rupa-rupanya mendatangkan rasa bersalah yang tidak pernah berkesudahan hingga ke hari ini. Ingin saya paparkan peristiwa yang menimpa diri ini untuk pembaca sekalian, untuk dijadikan teladan sepanjang hidup.

Untuk diketahui, di kalangan sahabat-sahabat dan saudara, saya dianggap sebagai seorang isteri yang baik. Tetapi keterlaluan jika dikatakan saya menjadi contoh teladan seorang isteri bekerja yang begitu taat berbakti kepada suami.

Sebenarnya, walau lelah dan sibuk sekalipun, urusan rumahtangga seperti melayani suami dan menguruskan anak-anak tidak pernah saya abaikan. Kami juga di anggap pasangan romantis. Suami saya seorang lelaki yang sangat memahami jiwa saya, berlemah lembut terhadap keluarga, ringan tangan untuk bersama-sama mengurus rumah apabila pulang dari kerja dan banyak sifat lain-lain yang baik ada pada dirinya.

Waktu sholat dan waktu makan merupakan waktu terbaik. Sholat berjamaah dan makan bersama mengeratkan ikatan kekeluargaan. Pada waktu inilah biasanya beliau akan memberi siraman rohani dan nasihat kepada kami agar menjadi hamba Allah yang bertakwa. Dari segi layanan seorang isteri terhadap suami, saya amat memahami akan kewajiban yang harus ditunaikan. Itulah peranan asas seorang isteri terhadap suaminya. Oleh itu saya menganggap tugas mengurus rumahtangga, mengurus anak-anak dan bekerja di kantor adalah tugas nomor dua setelah tugas pertama dan utama, yaitu melayani suami.

Sebagai seorang yang juga sibuk di kantor, adakalanya rasa lelah dan letih membuat saya terlambat pulang ke rumah. Tetapi saya bersyukur kerana suami amat memahaminya. Berkat saling memahami, hal tersebut tidak pernah menjadi masalah di dalam rumahtangga. Bahkan sebaliknya menumbuhkan rasa kasih dan sayang antara satu sama lain karena masing-masing dapat menerimanya dan mengorbankan kepentingan.

Hingga tiba pada satu hari datangnya ketentuan Allah yang tidak dapat diubah oleh siapa pun. Hari itu merupakan hari kerja. Agenda saya di kantor amat sibuk, bertemu dengan beberapa orang pelanggan dan menyelesaikan beberapa tugas yang perlu disiapkan pada hari tu juga. Pukul lima petang saya bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Lelah dan letih tidak dapat digambarkan. Sampai di rumah, saya lihat suami telah pulang lebih dahulu. Dia telah membersihkan dirinya dan sedang menemani anak-anak, bermain-main dan bergurau senda. Dia kelihatan sungguh gembira pada pada petang itu. Saya begitu terhibur melihat mereka, karena suasana seperti itu jarang terjadi pada hari kerja. Maklumlah masing-masing lelah.

Suami sadar bahwa saya amat lelah pada hari itu. Oleh itu dia meminta agar saya tidak memasak, sebaliknya mengajak kami makan di sebuah restoran makanan laut di pinggir pelabuhan. Dengan senang saya dan anak-anak menyetujuinya. Kami pulang ke rumah agak lewat, kira-kira jam 11 malam. Kami berbincang-bincang sepanjang waktu ketika makan, bergurau-senda dan saling menggoda. Seperti tiada hari lagi untuk esok. Selain anak-anak, suami sayalah orang yang kelihatan paling gembira dan paling banyak berbicara pada malam itu.

Hampir jam 12 malam barulah masing-masing merebahkan badan di tempat tidur. Anak-anak yang kekenyangan segera mengantuk dan lelap. Saya pun hendak melelapkan mata, tetapi belaian lembut suami mengingatkan saya agar tidak tidur lagi. Saya coba menguatkan diri melayaninya, tetapi diri saya hanya separuh saja terjaga, separuh lagi tidur. Akhirnya saya berkata kepadanya sebaik dan selembut mungkin, “Abang, Zee terlalu lelah,” lalu saya menciumnya dan memberi salam sebagai ucapan terakhir sebelum tidur. Sebaliknya suami saya terus merangkul tubuh saya. Dia berbisik kepada saya bahwa itu adalah permintaan terakhirnya. Namun kata-katanya itu tidak meresap ke dalam hati saya karena saya telah berada di alam mimpi. Suami saya perlahan-lahan melepaskan rangkulannya.

Keesokan harinya di kantor, perasaan saya agak tidak menentu. Seperti ada masalah yang tidak selesai. Saya menelepon suami, tetapi tidak dijawab. Sampai saya dapat panggilan telepon yang tidak disangka sama sekali - panggilan dari pihak polisi yang menyatakan suami saya mengalami kecelakaan dan saya diminta segera ke rumah sakit. Saya bergegas ke rumah sakit, tetapi segala-galanya sudah terlambat. Allah lebih menyayangi suami saya dan saya tidak sempat bertemu dengannya.

Meskipun saya ridha dengan kepergian suami, tetapi perasaan bersalah tidak dapat dikikis dari hati saya karena tidak melayaninya pada malam terakhir kehidupannya di dunia ini. Hakikatnya itulah pahala terakhir untuk saya sebagai seorang isteri. Dan yang lebih saya takuti sekiranya dia tidak ridha terhadap saya pada malam itu, maka saya tidak berpeluang lagi untuk meminta maaf padanya. Sabda Rasulullah s.a.w, “Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, tiada seorang suami yang mengajak isterinya tidur bersama di tempat tidur, tiba-tiba di tolak oleh isterinya, maka malaikat yang di langit akan murka kepada isterinya itu, hingga dimaafkan oleh suaminya.” Hingga kini, setiap kali saya teringat padanya, airmata saya akan mengalir ke pipi. Saya bermunajat dan memohon keampunan pada Allah. Hanya satu cara saya pikirkan untuk menebus kesalahan itu, yaitu dengan mendidik anak-anak agar menjadi mukmin sejati. Agar pahala amalan mereka akan mengalir kepada ayah mereka. Hanya itulah pengabdian yang dapat saya berikan sebagai isterinya. Itulah harapan saya … semoga Allah perkenankannya. “

(Sebuah Kisah nyata dialami oleh seorang isteri, Faizz di Malaysia)

Selasa, 12 Mei 2009

Brownies Kukus


Hari itu aku sakit...panas sudah 2 hari, tidak masuk kerja. Kemarin, nyoba istirahat, malah pusing kebanyak tidur. Dan ak sudah bertekas melakukan sesuatu pagi itu. Dan yang kulakukan adalah mencoba menu brownies kukus. Hehe, maunya bikin kejutan buat suami..tepat pada hari pergantian usianya. Bukan sok-sok an ngerayain ultah kayak anak muda, hanya untuk menunjukkan perhatian, bahwa aku juga menyayanginya...sebagaimana dia menyayangiku..ciehhh. Mau tau resepnya?
Resep Brownies Kukus Coklat
Bahan A:
6 bt kuning telur
5 bt putih telur
150 gram gula pasir
8 gram tbm(starlet)
1/2 sdt esens vanila
Bahan B :
150 gram mentega
125 gram coklat compound dark
Bahan B dilelehkan di atas api sampai cair
Bahan C :
140 gram terigu
20 gram coklat bubuk
1/2 sd teh baking powder
Cara Membuat :
1. Bahan A dikocok sampe mengembang kira-kira 10 menit
2. Masukkan Bahan B kemudian Bahan C dikocok dengan kecepatan sedang sampai rata
3. Masukkan ke dalam loyang brownies ukuran 30×10x4 cm sebanyak 2 loyang
4. Tabur bahan D
5. Kukus selama 25 menit
6. Siap disajikan
Selamat Mencoba

Cap Cay

Ini mungkin menu yang biasa saja,
banyak dijual di pinggir jalan...
gerobak keliling kampung...
di warung PKL tersebar di seluruh sudut kota.
Tapi kalo yang masak seorang istri, buat suaminya...dan suaminya begitu menikmati makanan itu..itu bisa jadi suatu yang tidak biasa,
Apalagi kalo masaknya ikhlas...pakai berdoa semoga makanannya barokah..wuih..sedikit amalan ini bisa jadi celengan buat meraih surga-Nya Allah..Amin...
So, ini dia resepnya...
Bahan:
Wortel 1 bh, potong serong.
Kol, 2 lbr potong kotak besar.
Kapri 10 lbr
Jagung muda(baby corn) 5 bh dipotong serong.
Daun bawang 2 btg potong serong.
Bakso ikan 5bh belah 2.
Udang 6 bh belah punggung
Cumi 1 bh dipotong kotak dan buat gurat-gurat.

Bawang putih 3 siung dimemarkan.
Kecap asin 2sdm
Saus tiram 1sdm
garam, merica, gula secukupnya.
air 300cc
Tepung sagu 1 sdm untuk mengentalkan.

Cara memasak:
Tumis bawang putih sampai kekuningan, masukkan udang dan cumi aduk sampai berubah warna.
Masukkan bakso, kol, wortel, jagung muda, dan semua bumbu beri air, tutup wajan 3-4 menit, aduk sampai semua matang lalu kentalkan dengan air tepung sagu.

Ayam Kecap

Bahan
10 potong drum stick (paha bawah) dan sayap ayam
1 buah jeruk nipis, ambil airnya1 sdt merica
3 sdm kecap manis
2 sdt kecap asin
3 batang bawang daun, iris
2 sdm air jeruk nipis
2 siung bawang putih, iris halus
2 sdm olive oil untuk menumis
minyak untuk menggoreng
Bumbu halus
4 siung bawang putih
1 sdt merica
2 cm jahe
Cara membuat
1. Rendam ayam dengan air jeruk nipis 15 menit atau lebih, cuci, tiriskan
2. Aduk dengan bumbu halus, biarkan 15 menit atau lebih, goreng kekuningan, sisihkan
3. Tumis bawang putih sampai kering
4. Masukkan kecap manis, kecap asin, merica, dan ayam, aduk sampai mengental
5. Masukkan 2 sdm air jeruk nipis dan bawang daun, aduk cepat
6. Angkat, tata di atas piring
Note : This food one of my husband favourite food...so, i often cook it on weekend..

Doa Sang Guru

Ketika para siswa mengumandangkan doa pagi
Sang guru berdoa semoga hari ini penuh rahmat Allah bagi mereka

Ketika ada kabar seorang siswa yang sakit
Sang guru berdoa semoga dia segera mendapatkan kesembuhan

Ketika beberapa siswa mulai kehilangan konsentrasi,
Sang guru memintanya berwudhu, semoga percikan air memberikan kesegaran untuk berpikir

Ketika ada siswa mulai kehilangan motivasi belajar
Sang guru berdoa semoga pikirannya dijauhkan dari kebodohan dan jiwanya bangkit dari kemalasan

Ketika ada siswa yang berperilaku begitu manja
Sang guru berdoa semoga dia bisa mandiri tanpa kekurangan kasih sayang

Ketika ada siswa melontarkan kata-kata kotor
Sang guru berdoa semoga dia bisa menjaga lisannya di lain waktu

Ketika ada siswa membanting pintu dengan marah
Sang guru berdoa semoga dia bisa belajar tentang kesabaran

Ketika ada siswa bersikap tidak menghargai sehingga begitu menyakitkan hati
Sang guru berdoa semoga dia mendapat hidayah Allah untuk berubah baik

Ketika ada siswa yang tampak tertekan karena sebuah peristiwa
Sang guru berdoa semoga Allah mengilhamkan kesabaran

Ketika ada siswa menyendiri dengan kesedihannya
Sang guru berdoa semoga rasa duka segera berlalu dari hatinya

Ketika ada siswa duduk terpekur dengan tersedu-sedu
Sang guru mendekat sambil berdoa semoga Allah menjauhkannya dari musibah

Ketika banyak siswa bermain riang gembira di lapangan
Sang guru berdoa semoga kebahagiaan senantiasa meliputi hari-hari mereka

Ketika ada siswa menyerahkan tugasnya dengan bangga
Sang guru berdoa semoga dia memiliki semangat untuk terus berkarya

Ketika ada siswa mencetak sebuah prestasi
Sang guru berdoa semoga Allah mengilhamkan rasa syukur dihatinya

Ketika ada siswa yang sinar matanya dimabuk cinta
Sang guru berdoa semoga cinta terbesarnya tetap untuk Penciptanya

Ketika ada siswa yang begitu istiqomah ibadahnya
Sang guru berdoa semoga dia mendapatkan surga di akhiratnya

Ketika ada siswa menuliskan kalimat ‘Semoga ustadah selalu dirahmati Allah’
Sang guru berdoa semoga dia dirahmati Allah sepanjang hidupnya.

Sebuah Catatan Shalawat

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Muhammad...
Kepada beliau yang telah membacakan ayat-ayat-Mu, yang membersihkan jiwa kami, yang mengajarkan kami Al Kitab dan Al Hikmah.
Kepada beliau yang menjadi pemberi kabar peringatan, penyeru kepada agama Allah, dan yang menjadi cahaya penerang, serta pembawa kabar gembira.
Kepada beliau yang Engkau utus untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Muhammad...
Kepada beliau yang telah memberikan teladan baik dalam setiap sisi kehidupan.
Kepada beliau yang telah mengajarkan bagaimana menjadi hamba Allah dengan bersyukur, bersabar, beribadah, berikhtiar, dan berserah diri pada-Mu.
Kepada beliau yang menunjukkan bagaimana menjadi anak, suami, istri, ayah, saudara, sahabat, tetangga, guru dan pemimpin yang baik.
Kepada beliau yang menuntun kami menuju jalan yang Engkau ridhoi.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Muhammad...
Kepada beliau yang paling lembut dan berlapang dada di antara manusia, paling halus budi pekertinya, paling baik akhlaknya dan paling indah pergaulannya.
Kepada beliau yang mengalahkan hak-hak dirinya selama bukan hak Allah, memaafkan orang yang mendzaliminya, mengusirnya dari tanah airnya, menyakitinya, mencaci makinya dan bahkan yang memeranginya.
Kepada beliau yang memiliki naskah terlengkap dari semua kebajikan yang ada pada diri para utusan Allah sepanjang sejarah dan sosok pribadi cemerlang, sebagaimana cemerlangnya galaksi di jagad raya.


Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Muhammad...
Kepada beliau yang penuh cinta kasih kepada kami, umatnya.
Kepada beliau yang telah berjanji akan memberi syafaat di hari kiamat nanti
Kepada beliau yang selalu mendoakan umatnya dengan linangan airmata sepanjang malam.
Kepada beliau yang tetap memikirkan kami di saat ajal menjelang dengan kalimat : ummati...ummati...ummati

Semoga beliau dapat mendengar kerinduan kami untuk berjumpa dengannya, seperti senandung kerinduan umatmu saat ini,
Rindu kami padamu, ya rasul.
Rindu tiada terperi.
Berabad jarak darimu ya rasul
Serasa dikau disini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya suarga
Sanggupkah kami membalas cintamu secara bersahaja

Untuk Maulid Nabi Muhammad 1428 H
Surabaya, 2 April 2007

Surat dari Rabb-ku

Saat engkau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU. Walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap. AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.

Disuatu tempat engkau duduk disebuah kursi selama 15 menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berpikir engkau akan berbicara kepadaku tetapi engkau berlari ke telephone dan menelephone seorang teman untuk mendengarkan gossip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menantimu dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berpikir engkau terlalu sibuk mengungkapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja disekitarmu dan melihat beberapa teman berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum mereka menyantap rezeki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus engkau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak. Hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menantimu dengan sabar saat engkau menonton TV dan sambil menikmati makananmu, tetapi kembali engkau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur KU pikir engkau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU engkau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, doa, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah engkau terbangun kembali dan kembali AKU menantimu dengan penuh kasih, bahwa hari ini kau akan memberikan sedikit waktu untuk menyapaKU.

Tapi yang AKU tunggu …., tak jua kau menyapaKU, dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti hari kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.

Apakah salahku padamu ? rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu mengasihimu dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaku, memohon perlindunganKU dan bersujud menghadapKU.

Yang selalu menyertaimu setiap waktu,
ALLAH SWT

Bu Indra 0309 - Sakit di Musim Hujan

Musim penghujan yang datang selalu disertai dengan berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang termasuk kategori berat. Mulai dari flu, diare, muntaber, kutu air, leptospirosis, hingga demam berdarah dengue (DBD). Mengingat setelah hujan turun lebat, air tidak langsung masuk ke tanah melainkan ada yang tergenang. Bahkan dengan banyaknya sampah kaleng, ban bekas produk lain pasti membuat air tergenang cukup lama sehingga nyamuk-nyamuk menjadi betah hidup di sana.

Apalagi di daerah yang rawan banjir, berbagai penyakit itu biasa menyambangi. Jika banjir hanya menggenangi selama beberapa hari, akan menyebabkan kutu air, flu dan ISPA. Tetapi jika air menggenang cukup lama, biasanya menyebabkan diare karena kurangnya sanitasi yang bersih di lingkungan sekitar.

Penyakit yang biasa menyambangi kita sewaktu musim penghujan atau peralihan musim tiba ialah flu atau dalam bahasa yang lebih awam ialah masuk angin. Meski demikian, influenza menjadi “langganan” sewaktu musim penghujan, dan kerokan menjadi solusi paling awal untuk “mengeluarkan” angin. Namun jika setelah beberapa hari kemudian gejala flu tersebut tidak kunjung sembuh, sebaiknya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat.

Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan termasuk hidung, tenggorokan, saluran bronkial dan paru-paru. Meskipun umum disebut flu, influenza tidak sama dengan virus perut yang menyebabkan diare dan muntah. Di Indonesia, influenza umumnya banyak terjadi saat pergantian musim kemarau ke musim hujan dan sepanjang musin hujan. Setiap orang bisa terkena sakit flu, tetapi anak kecil, orang lanjut usia, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan mereka yang memiliki penyakit kronis umumnya lebih mudah diserang.

Untuk mencegah beberapa penyakit, sebaiknya sering melakukan cuci tangan. Sebagian virus flu menyebar lewat kontak langsung, jadi usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan kalau bisa dengan air hangat. Jangan menyentuh wajah, karena biasanya virus flu masuk ke tubuh lewat mata, hidung atau mulut. Jadi usahakan jangan terlalu sering menyentuh bagian muka.

Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung phytochemical. Phytochemical adalah bahan kimia alami yang ada pada tumbuhan yang memberi vitamin pada makanan. Zat jenis ini terdapat pada buah dan sayur segar berwarna hijau, merah dan kuning gelap, jadi usahakan memperbanyak konsumsi makanan jenis ini. Juga usahakan minum banyak air. Air berfungsi mengangkat racun-racun yang ada dalam tubuh. Orang dewasa membutuhkan delapan gelas air dalam sehari, sehingga usahakan untuk banyak minum air putih untuk mengangkat racun-racun di dalam tubuh.

Untuk mencegah demam berdarah (DBD), rajin-rajinlah membersihkan selokan, bak-bak air tadah hujan, dan menyiangi kebun untuk menghindari nyamuk berkembang biak. Usir nyamuk dengan obat nyamuk sebelum tidur, atau bisa juga dengan menggunakan obat nyamuk gosok.
Sementara itu diare biasanya muncul pada saat hujan turun setiap hari, ketika selokan-selokan yang tersumbat meluap dan membawa parasit cacing serta amoeba. Untuk mencegah diare, biasakan pula menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dan kaki setelah bepergian. Kenakan alas kaki untuk mencegah penyebaran kotoran atau parasit masuk lewat kulit. Agar tidak terkena penyakit diare, dapat diusahakan dengan cara menjaga pola makan, istirahat, dan olahraga

Bu Indra 0209 : Ada Partisipan Cilik!


Edisi kedua ini kedatangan penulis tamu, ananda Rina yang masih kelas 1SMP menymbangkan tulisan untuk rubrik SINTING. Mau tau tulisannya :
HATI-HATI, dengan racun di sekitar kita.

1. Boraks
Boraks merupakan bahan kimia yang digunakan industri keramik dan kaca. Boraks disalahgunakan untuk pembuatan makanan seperti mie, bakso, kerupuk, dan lontong. Penambahan boraks dilakukan agar makanan dihasilkan kenyal. Mie dengan boraks bertahan hingga 3 hari. Kerupuk dengan boraks akan mekar ketika di goreng. Boraks merupakan bahan kimia yang berbahaya karena dapat menimbulkan gejala keracunan dengan keluhan muntah-muntah, diare, dan bisa juga menyebabkan kematian.
2. Formalin
Formalin merupakan bahan untuk mengawetkan sampel biologi atau mayat. Formalin disalah gunakan pada pengawetan bahan makan seperti tahu, mie basah, dan bakso. Mie basah dengan formalin dapat bertahan selama 1 minggu. Formalin juga untuk melumuri ikan dan ayam potong agar kelihatan tetap segar. Formalin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, menyebabkan muntah darah, kejang-kejang, kesulitan bernafas, dan merasa tercekik.
3. Asap rokok
Asap rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak kesehatan. Asap rokok terdiri atas partikel-partikel dan TAR yang berasal dari uap minyak tembakau yang terbakar, kemudian menempel di seluruh dinding saluran pernafasan dan paru-paru. Jika menempel di dinding saluran pernafasan dan paru-paru yang masih bersih, terjadilah gatal dan batuk. Perokok aktif dan pasif (orang yang disekitar perokok) tidak akan batuk karena dinding saluran pernafasan dan paru-paru sudah terbiasa dengan asap rokok sehingga terlapisi oleh debu karbon dan uap minyak TAR.
Merokok dapat menyebabkan penyempitan pemuluh darah (Artherosklerosis) dan penyakit jantung koroner serta merubah fungsi metabolisme, seperti naiknya kadar gula, naiknya kadar asam lemak, kerusakan sel reproduksi pria dan wanita (impoten dan kemandulan), meningkatnya jumlah bayi prematur, dan menurunnya berat badan bayi waktu lahir. Selain itu merokok juga mengakibatkan kanker saluran pernafasan, mengganggu produksi kelenjar lender yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit faringitis kronis, laringitis kronis dan bronchitis kronis (ditulis oleh Rina)

Buletin 0109 : PERDANA !!!


Ini pyuurr idenya suamiku, bikin blletin sebagai media komunikasi di kampung. Ada-ada saja, lha wong kampung aja pake ada buletinnya (pikirku waktu itu..hehe..). Buletin ini diluncurkan pertama kali pada bulan januari 2009, bertepatan dengan malam tahun baru dalam acara arisan bapak-bapak. Ini dia nama rubrik-rubriknya yang unik euy...
AWAS : Aktivitas Warga Se-Indrakila
SIAGA : Seputar Informasi Keluarga
SINTING : Seputar Informasi Penting
GAUL : Rubrik untuk remaja
CERIA : Cerita Anak, rubrik khusus anak
QUIZ : Kuis untuk anak-anak, berhadiah setiap bulan.
Jangan lupa redaksi juga menerima tulisan yang juga akan mendapatkan imbalan hadiah.

080808

Surat yang disadur dari karya Nely Dyahwathi, semoga penulis tidak berkeberatan tulisannya aku modifikasi...

Suamiku, seratus hari sudah berlalu. Masih teringat jelas dalam memori otakku detik-detik bahagia itu. Detik di mana malaikatpun ikut mendoakan kita. Detik di mana gerbang kebahagiaan akan kita lewati dengan ikatan perjanjian yang kuat. Kebahagiaan adalah sebuah kata yang bisa mewakili awal dari perjalanan kita. Ingatkah masa sebelum menikah, dimana kita tersiksa oleh keinginan untuk segera bersama, didera kerinduan untuk mencurahkan rasa sayang? Betapa bahagianya ketika telah menikah, kita bisa menunaikan hasrat yang terpendam itu. Betapa indahnya pula kebersamaan itu dihiasi oleh perasaan senasib sepenanggungan.

Sayangku, seringkali teringat di benakku nasehat sahabat kita : seberapa kecil pun perilaku negatif seorang istri, maka itu akan menjadi percikan api neraka buat suami. Sungguh, aku telah berusaha untuk menata pikiranku, mengelola sikap, dan menjaga perilaku agar terhindar dari keburukan. Setiap kali akan melangkah, teringatlah nasehat ini dan kupikir dalam-dalam apakah yang kulakukan sudah baik sebab aku tidak akan rela orang yang aku cintai mendapat percikan api neraka sesedikit apapun itu. Namun, dalam seratus hari pernikahan kita tentunya masih ada perilaku yang kurang baik entah karena khilaf, tidak sadar, tidak tahu, atau hati sedang terkuasai emosi. Sungguh, aku memohon maaf atas perilaku-perilaku itu. Aku memohon keridhaanmu untuk terus membimbing aku agar lebih baik.

Suamiku, telah kutahu sejak sebelum menikah bahwa setelah menikah bakti seorang wanita kepada sesamanya, yang pertama adalah pada suaminya. Sayangku, aku telah mulai mencoba melakukkannya sebab aku yakin ketaatan pada suamiku akan mengantarku ke surga Allah kelak. Namun, mungkin dalam beberapa situasi, aku belum dapat memenuhi harapanmu tentang ketaatan itu. Aku masih berusaha mengenal dirimu, apa yang engkau harapkan, apa yang engkau sukai, apa yang membuatmu tidak berkenan, dan seterusnya. Proses belajar kita tidak akan cukup dengan kata-kata dalam tutur bicara kita, tidak cukup dengan pemahaman kita atas setiap bahasa tubuh yang ada, ada banyak hal yang perlu kita selami dan semuanya butuh waktu. Aku berharap kesabaranmu untuk terus belajar bersamaku.

Sayang, aku ingin selalu menjadi bidadari untukmu. Tidak hanya di dunia sekarang, tapi juga sampai ke surga Allah kelak. Maka, tak akan mudah seperti yang ku bayangkan untuk mencapainya. Aku juga perlu bantuan dan dukunganmu, wahai suamiku. Ingatkanlah dengan tegas setiap kesalahanku namun dengan kelembutanmu. Bimbinglah isterimu ini untuk meraih ridho dari mu dan terutama ridho dari Allah.

Sekian surat dari ku untukmu suamiku. Kutitipkan doa di dalam surat ini, doa semoga keberkahan Allah senantiasa terlimpah pada pernikahan kita, kupanjatkan doa ini dengan penuh cinta kasih sayang hanya untukmu.

Bumi Allah, tepat seratus hari pernikahan kita
(Surabaya, 080808)

Mengenang Paman Kami

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un...
Telah meninggal dunia paman kami, Drs. Muji Hantotok pada tanggal 2 Mei 2009 di kota Malang. Beliau meninggal pada Hari Pendidikan Nasional, peringatan untuk dunia pendidikan dimana beliau telah mengabdikan diri selama lebih dari 30 tahun menjadi guru.

Kami terima berita ini, pada pukul 22.30 malam hari, 4 jam setelah nafas terakhir dihembuskan. Dan malam itu juga, kami sekeluarga menempuh perjalanan Surabaya-Malang hingga tiba pukul 01.30 dini hari. Kami langsung bertandang ke rumah duka, dan menyaksikan jenazah telah dikafani. Istri paman kami masih mengalirkan airmata sambil terus bercerita mengenai detik-detik akhir kehidupan paman. Telah 6 bulan divonis menderita kanker darah dan liver, perpaduan maut menurut dunia medis karena sulit mencari obat yang cocok untuk keduanya. Namun kita mesti sadari bahwa meninggalnya paman bukan karena penyakit-penyakit itu, tetapi semata-mata karena kehendak Allah...

Pagi harinya, proses persiapan pemakaman digelar, beberapa sambutan mengalun sebelum doa pemberangkatan jenazah ke area pekuburan. Dari wakil keluarga, dari wakil aparat desa, dari wakil aparat dinas pendidikan, dari wakil ulama juga. Semua sambutan berbenang merah satu, yaitu kehilangan sosok yang yang berharga karena semasa hidupnya memberi banyak manfaat bagi banyak orang, menjadi guru, menjadi kepala sekolah, menjadi takmir masjid, menjadi panitia pemilu, menjadi ketua koperasi yang menghidupi kebutuhan banyak orang, menjadi pengusaha yang jatuh bangun, dan macam-macam kebaikan lainnya..Ya Rabbi, kebaikan apakah yang akan disebut orang-orang nanti ketika kami mati...bimbinglah kami untuk mengisi usia di dunia ini dengan hal yang bermanfaat, ya Allah...

Kemesraan Rasulullah

Dalam rumah tangga, hampa rasanya jika dalam satu hari saja tanpa bermesraan. Boleh juga diterapkan dan motto bagi pasangan suami istri “Tiada hari tanpa kemesraan”.
Hmmm..Bermesraan?? Iya doonk, bermesraan merupakan upaya suami istri untuk menunjukkan saling kasih sayang, cinta dan ketulusan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Sentuhan tangan, bercumbu, dan gerak tubuh lainnya, adalah termasuk lambang non verbal ketika suami berkomunikasi dengan istrinya. Namun komunikasi verbal juga merupakan salah satu faktor agar lebih merekatkan cinta dan kemesraan diantara suami istri Inilah tips yang sesuai dengan anjuran dan tuntunan Rasul sebagaimana beliau juga mesra bersama istrinya :
1. Tidur dalam satu selimut bersama istriDari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah saw dan ‘Aisyah ra biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan ‘Aisyah, tiba-tiba ‘Aisyah bangkit. Beliau kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Karena saya haidh, wahai Rasulullah.’ Sabdanya, ‘Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.’ Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau.” (HR Sa’id bin Manshur)
2. Memberi wangi-wangian pada anggota badan‘Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi saw apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya. (HR Ibnu Majah)
3. Mandi bersama istriDari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi saw dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (kedalam bejana).” (HR ‘Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)
4. Disisir istriDari ‘Aisyah ra, ia berkata,“Saya biasa menyisir rambut Rasulullah saw, saat itu saya sedang haidh”.(HR Ahmad)
5. Meminta istri meminyaki badannyaDari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah saw pada hari raya ‘Idul Adh-ha setelah beliau melakukan jumrah ‘aqabah.” (HR Ibnu ‘Asakir)
6. Minum bergantian pada tempat yang samaDari ‘Aisyah ra, dia berkata, “Saya biasa minum dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.” (HR ‘Abdurrazaq dan Sa’id bin Manshur)
7. Membelai istri“Adalah Rasulullah saw tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.” (HR Ahmad)
8. Mencium istriDari ‘Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu’, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhu’nya.”(HR ‘Abdurrazaq). Dari Hafshah, putri ‘Umar ra, “Sesungguhnya Rasulullah saw biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa.” (HR. Ahmad)
9. Tiduran di Pangkuan IstriDari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Nabi saw biasa meletakkan kepalanya dipangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca Al-Qur’an.” (HR ‘Abdurrazaq)
10. Memanggil dengan kata-kata mesraRasulullah saw biasa memanggil Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti ‘Aisy, dan Humaira (pipi merah delima).
11. Mendinginkan kemarahan istri dengan mesraNabi saw biasa memijit hidung ‘Aisyah jika ia marah dan beliau berkata,“Wahai ‘Uwaisy, bacalah do’a: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR Ibnu Sunni)
12. Membersihkan tetesan darah haidh istriDari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Aku pernah tidur bersama Rasulullah saw diatas satu tikar ketika aku sedang haidh. Bila darahku menetes ke tikar itu, beliau mencucinya di bagian yang terkena tetesan darah dan beliau tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau shalat di tempat itu pula, lalu beliau berbaring kembali di sisiku. Bila darahku menetes lagike tikar itu, beliau mencuci di bagian yang terkena darah itu saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudia beliau pun shalat di atas tikar itu.” (HR Nasa’i)
13. Bermesraan walau istri haidhDari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya biasa mandi bersama Rasulullah saw dengan satu bejana, padahal kami sama-sama dalam keadaan junub. Aku biasa menyisir rambut Rasulullah ketika beliau menjalani i’tikaf di masjid dan saya sedang haidh. Beliau biasa menyuruh saya menggunakan kain ketika saya sedang haidh, lalu beliau bermesraan dengan saya.” (HR ‘Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)
14. Saling memberikan hadiahDari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, “Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, ‘Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akanmemberikannya kepadamu.” Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah saw, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR Ahmad)
15. Segera menemui istri jika tergoda oleh pesona kebaikannyaDari Jabir, “Sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi)
Begitu indahnya kemesraan Rasulullah kepada para istrinya, memberikan gambaran betapa Islam sangat mementingkan komunikasi ini, karena bahasa tubuh ini akan lebih efektif menyatakan cinta dan kasih sayang antara suami istri. S’moga bisa bermanfaat bagi sahabat-sahabat..InsyaAllah..

Agungnya Hak Suami dan Mulianya Hak Istri

Orang Muslim meyakini adanya etika timbal balik antara suami dan istri, dan etika tersebut adalah hak atas pasangannya yang lain berdasarkan dalil-dalil berikut,
Firman Allah Ta ‘ala, "Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang baik, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari isterinya. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana." (Al-Baqarah: 228).
Ayat yang mulia di atas menegaskan, bahwa setiap suami-istri mempunyai hak atas pasangannya, dan suami (laki-laki) diberi tambahan derajat atas wanita (istri) karena alasan-alasan khusus.
Sabda Rasulullah saw. di Haji Wada', "Ketahuilah, bahwa kalian mempunyai hak-hak atas wanita-wanita (istri-istri) kalian, dan sesungguhnya wanita-wanita (istri-istri) kalian mempunyai hak-hak atas kalian." (Diriwayatkan para pemilik Sunan dan At-Tirmidzi men-shahih-kan hadits ini).
Hak-hak ini, sebagian sama di antara suami-istri dan sebagiannya tidak sama. Hak-hak yang sama di antara suarni-istri adalah sebagian berikut:
1. Amanah
Masing-masing suami-istri harus bersikap amanah terhadap pasangannya, dan tidak mengkhianatinya sedikit atau banyak, karena suami istri adalah laksana dua mitra di mana pada keduanya harus ada sifat amanah, saling menasihati, jujur, dan ikhlas dalam semua urusan pribadi keduanya, dan urusan umum keduanya.
2. Cinta kasih
Artinya, masing-masing suami-istri harus memberikan cinta kasih yang tulus kepada pasangannya sepanjang hidupnya karena firman Allah Ta‘ala,
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (Ar-Ruum: 21).
Dan karena sabda Rasulullah saw., "Barangsiapa tidak menyayangi ia tidak akan disayangi." (HR Ath-Thabrani dengan sanad yang baik).
3. Saling percaya
Artinya masing-masing suami-istri harus mempercayai pasangannya, dan tidak boleh meragukan kejujurannya, nasihatnya, dan keikhlasannya, karena firman Allah Ta‘ala, "Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara." (Al Hujurat: 10).
Dan karena sabda Rasulullah saw., "Salah seorang dan kalian tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR Bukhari, Muslim, dan lain-lain).
Ikatan suami-istri itu memperkuat, dan mengokohkan ikatan (ukhuwwah) iman.
Dengan cara seperti itu, masing-masing suami-istri merasa, bahwa dirinya adalah pribadi pasangannya. Oleh karena itu, bagaimana ia tidak mempercayai dirinya sendiri, dan tidak menasihatinya? Atau bagaimana seseorang itu kok menipu dirinya sendiri, dan memperdayainya?
4. Etika umum, seperti lemah lembut dalam pergaulan sehari-hari, wajah yang berseri-seri, ucapan yang baik, penghargaan, dan penghormatan. Itulah pergaulan baik yang diperintahkan Allah Ta‘ala dalam firman-Nya, "Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang baik." (An-Nisa': 19).
Itulah perlakuan baik yang diperintahkan Rasulullah saw. dalam sabdanya, "Perlakukan wanita dengan baik." (HR Muslim).
Inilah sebagian hak-hak bersama antar suami-istri, dan masing-masing dan keduanya harus memberikan hak-hak tersebut kepada pasangannya untuk merealisir perjanjian kuat yang diisyaratkan firman Allah Ta‘ala, "Bagaimana kalian akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kalian telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka (istri-istri) telah mengambil dari kalian penjanjian yang kuat." (An-Nisa': 21).
Dan karena taat kepada Allah Ta‘ala yang berfirman, "Dan janganlah kalian melupakan keutamaan di antara kalian, Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kalian kerjakan." (A1-Baqarah: 237).
Adapun hak-hak khusus, dan etika-etika yang harus dikerjakan masing-masing suami-istri terhadap pasangannya adalah sebagai berikut:

Hak-hak Istri atas Suami
Terhadap istrinya, seorang suami harus menjalankan etika-etika berikut ini:
1. Memperlakukannya dengan baik karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta‘ala, "Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang baik." (An-Nisa': 19).
Ia memberi istrinya makan jika ia makan, memberinya pakaian jika ia berpakaian, dan mendidiknya jika ia khawatir istrinya membangkang seperti diperintahkan Allah Ta‘ala kepadanya dengan menasihatinya tanpa mencaci-maki atau menjelek-jelekkannya. Jika istri tidak taat kepadanya, ia pisah ranjang dengannya. Jika istri tetap tidak taat, ia berhak memukul dengan pukulan yang tidak melukainya, tidak mengucurkan darah, tidak meninggalkan luka, dan membuat salah satu organ tubuhnya tidak dapat menjalankan tugasnya, karena firman Allah Ta‘ala,
"Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyuznya (pembangkangannya), maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaati kalian, maka janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka." (An-Nisa': 34).
Sabda Rasulullah saw. kepada orang yang bertanya kepada beliau tentang hak istri atas dirinya, "Hendaknya engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menjelek-jelekkannya, dan tidak mendiamkannya kecuali di dalam rumah." (HR Abu Daud dengan sanad yang baik).
Sabda Rasulullah saw., "Ketahuilah bahwa hak-hak wanita-wanita atas kalian ialah hendaknya kalian berbuat baik kepada mereka dengan memberi mereka makan dan pakaian."
Sabda Rasulullah saw., "Laki-laki Mukmin tidak boleh membenci wanita Mukminah. Jika ia membenci sesuatu pada pisiknya, ia menyenangi lainnya." (HR Muslim dan Ahmad).
2. Mengajarkan persoalan-persoalan yang urgen dalam agama kepada istri jika belum mengetahuinya, atau mengizinkannya menghadiri forum-forum ilmiah untuk belajar di dalamnya. Sebab, kebutuhan untuk memperbaiki kualitas agama, dan menyucikan jiwanya itu tidak lebih sedikit dan kebutuhannya terhadap makanan, dan minuman yang wajib diberikan kepadanya. Itu semua berdasarkan dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta‘ala, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka." (At-Tahrim: 6).
Wanita termasuk bagian dan keluarga laki-laki, dan penjagaan dirinya dan api neraka ialah dengan iman, dan amal shalih. Amal shalih harus berdasarkan ilmu, dan pengetahuan sehingga ia bisa mengerjakannya seperti yang diperintahkan syariat.
Sabda Rasulullah saw., "Ketahuilah, hendaklah kalian memperlakukan wanita-wanita dengan baik, karena mereka adalah ibarat tawanan-tawanan pada kalian." (Muttafaq Alaih).
Di antara perlakuan yang baik terhadap istri ialah mengajarkan sesuatu yang bisa memperbaiki kualitas agamanya, menjamin bisa istiqamah (konsisten) dan urusannya menjadi baik.
3. Mewajibkan istri melaksanakan ajaran-ajaran Islam beserta etika-etikanya, melarangnya buka aurat dan berhubungan bebas (ikhtilath) dengan laki-laki yang bukan muhrimnya, memberikan perlindungan yang memadai kepadanya dengan tidak mengizinkannya merusak akhlak atau agamanya, dan tidak membuka kesempatan baginya untuk menjadi wanita fasik terhadap perintah Allah Ta‘ala dan Rasul-Nya, atau berbuat dosa, sebab ia adalah penanggung jawab tentang istrinya dan diperintahkan menjaganya, dan mengayominya, berdasarkan firman Allah Ta‘ala, "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita." (An-Nisa' 34).
Dan berdasarkan sabda Rasulullah saw., "Seorang suami adalah pemimpin di rumahnya, dan ia akan diminta pertanggungan jawab tentang kepemimpinannya." (Muttafaq Alaih).
4. Berlaku adil terhadap istrinya dan terhadap istri-istrinya yang lain, jika ia mempunyai istri lebih dan satu. Ia berbuat adil terhadap mereka dalam makanan, minuman, pakaian, rumah, dan tidur di ranjang. Ia tidak boleh bersikap curang dalam hal-hal tersebut, atau bertindak zhalim, karena ini diharamkan Allah Ta‘ala dalam firman-Nya, "Kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah) seorang saja, atau budak-budak wanita yang kalian miliki." (An-Nisa': 3).
Rasulullah saw. mewasiatkan perlakuan yang baik terhadap istri-istri dalam sabdanya, "Orang terbaik dan kalian ialah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku orang terbaik dan kalian terhadap keluarganya." (HR Ath-Thabrani dengan sanad yang baik).
5. Tidak membuka rahasia istrinya dan tidak membeberkan aibnya, sebab ia orang yang diberi kepercayaan terhadapnya, dituntut menjaga, dan melindunginya.
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah ialah suami yang menggauli istrinya, dan istrinya bergaul dengannya, kemudian ia membeberkan rahasia hubungan suami-istri tersebut." (Diriwayatkan Muslim).

Hak-hak Suami atas Istri
Terhadap suaminya, seorang istri harus menjalankan etika-etika berikut ini:
1. Taat kepadanya selama tidak dalam kemaksiatan kepada Allah Ta ‘ala, karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta‘ala, "Kemudian jika mereka mentaati kalian, maka janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka." (An-Nisa': 34).
Sabda Rasulullah saw., "Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istrinya tidak datang kepadanya, dan suaminya pun marah kepadanya pada malam itu, maka istrinya dilaknat para malaikat hingga pagi harinya." (Muttafaq Alaih).
"Seandainya aku suruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku suruh seorang istri sujud kepada suaminya." (HR Abu Daud dan Al-Hakim. At-Tirmidzi meng-shahih-kan hadits mi).
2. Menjaga kehormatan suaminya, kemuliaanya, hartanya, anak-anaknya, dan urusan rumah tangga lainnya, karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta'ala, "Maka wanita-wanita yang shalihah ialah wanita-wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (An-Nisa': 34).
Sabda Rasulullah saw., "Seoranq istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan anaknya." (Muttafaq Alaih).
Sabda Rasulullah saw., "Maka hak kalian atas istri-istri kalian ialah hendaknya orang-orang yang kalian benci tidak boleh menginjak ranjang-ranjang kalian, dan mereka tidak boleh memberi izin masuk ke rumah kepada orang orang yang tidak kalian sukai." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
3. Tetap berada di rumah suami, dalam arti, tidak keluar kecuali atas izin dan keridhaannya, menahan pandangan dan merendahkan suaranya, menjaga tangannya dari kejahatan, dan menjaga mulutnya dari perkataan kotor yang bisa melukai kedua orang tua suaminya, atau sanak keluarganya, karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta‘ala, "Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu." (Al-Ahzab: 33).
"Maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya." (Al-Ahzab: 32).
"Allah tidak menyukai ucapan buruk." (An-Nisa': 148).
"Katakanlah kepada wanita-wanita beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya'." (An-Nuur: 31).
Sabda Rasulullah saw., "Wanita (istri) terbaik ialah jika engkau melihat kepadanya, ia menyenangkanmu. Jika engkau menyuruhnya, ia taat kepadamu. Jika engkau pergi darinya, ia menjagamu dengan menjaga dirinya dan menjaga hartamu." (HR Muslim dan Ahmad).
Sabda Rasulullah saw., "Kalian jangan melarang wanita-wanita hamba-hamba Allah untuk pergi ke masjid-masjid Allah. Jika istri salah seorang dari kalian meminta izin kepada kalian untuk pergi ke masjid, engkau jangan melarangnya." (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan At Tirmidzi).
Sabda Rasulullah saw., "Izinkan wanita-wanita pergi ke masjid pada malam hari."
Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 138-145.

Senin, 11 Mei 2009

Menikah Itu Ibadah


Ya Allah, Engkau telah pertemukan dua insan ini dengan kekuasaan-Mu, maka tuntunlah kami untuk melangkah dalam menggapai ridho-Mu.
Ya Allah, Engkau telah pertautkan hati kami dengan ijin-Mu, maka jadikanlah pertautan hati ini dalam naungan kasih sayang-Mu.

Ya Allah, Engkau telah anugerahkan perpaduan jiwa kami dengan kehendak-Mu, maka tetapkanlah perpaduan jiwa ini dalam limpahan rahmat-Mu.

Ya Allah, ijinkan kami merenda kehidupan baru dengan hati yang ikhlas.

Ya Allah, bimbinglah kami untuk senantiasa bersyukur dan bersabar atas segala cara-Mu mentarbiyahi kami menuju jalan-Mu yang paling haq.

Ya Allah, bukalah pintu kemudahan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

(Kenangan 30 April 2008, hari pernikahan kami)